Bumi Palestina yang Harus Dibela
Bumi Palestina yang Harus Dibela
Oleh : Mohammad Abdulhak, S.Pd.
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ࣖ
Hadirin Sidang Jum’at Rahimakumullah
Wajib bagi khatib untuk terus mengingatkan jamaah agar meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Mari kita perkuat ketakwaan dengan senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya.
Di antara bentuk menjalankan perintah Allah adalah dengan senantiasa membantu saudara kita yang sedang berada pada kondisi terpuruk serta senantiasa menjadi individu yang cinta perdamaian dan membenci peperangan.
Hadirin Sidang Jum’at Rahimakumullah
Sebulan terakhir ini, dunia dihentak dengan sebuah kejadian di negeri nan jauh disana, negeri Palestina.
Negeri yang memiliki kedudukan Istimewa dalam Islam, setidaknya ada 2 alasan kenapa Palestina begituh istimewa dalam Islam
Pertama, Palestina adalah negeri yang diterangi oleh sinar Aqidah Tauhid setelah Makkah al Mukarramah, Allah berfirman dalam Al Qu’ran surat Al Imran ayat 96 :
اِنَّ اَوَّلَ بَيْتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِيْ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلْعٰلَمِيْنَۚ
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia” (Al Imran: 96).
Sejarah mencatat bahwa 40 tahun kemudian dibangunlah mesjid kedua yang diberi nama Mesjid Al Aqsha berdiri gagah di bumi Palestina. Masjid al-Aqsha juga merupakan kiblat pertama umat Islam. Sebelum ada perintah perubahan arah kiblat menuju Ka’bah di masjid al-Haram, Rasulullah dan umat Islam pernah shalat menghadap masjid al-Aqsha selama kurang lebih 17 bulan. Masjid al-Aqsha juga ditetapkan oleh baginda Nabi Muhammad SAW sebagai bumi mulia ketiga setelah Masjid al-Haram di Makkah (yang pertama) dan masjid an-Nabawi di Madinah (yang kedua).
Dalam hadistnya Rasullah SAW bersabda :
وَلاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِ الأَقْصَى وَمَسْجِدِي
“Janganlah melaksanakan suatu perjalanan, kecuali ke tiga masjid ini. Masjidil Haram, Masjid Al Aqsa, dan Masjidku (Masjid Nabawi).” (HR. Bukhari)
Ini semua menunjukkan bahwa memang bumi Palestina adalah bumi yang istimewa, yang penuh barakah, sebagaimana disebutkan dalam al-Quran:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (الإسراء:1)
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui“. (al-Isra : 1)
Hadirin Sidang Jum’at Rahimakumullah
Keistimewaan kedua, bumi Palestina adalah bumi para nabi dan rasul. Hampir semua nabi dan rasul pernah singgah di bumi Palestina, termasuk baginda Nabi Muhammad SAW, bahkan banyak para nabi yang dikebumikan di bumi Palestina. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa bumi Palestina selain bumi risalah tauhid, juga risalah samawiyah dalam hal ini adalah risalah lailah illallah.
Dalam riwayat disebutkan bahwa Nabi Shalih AS dan para pengikutnya pernah tinggal di derah Ramlah salah satu daerah di Palestina, Nabi Ibrahim dan Nabi Luth AS membawa risallah tauhid masuk ke wilayah Palestina dari negeri Irak, Nabi Ibrahim juga memilih derah Al Kalil, Nabi Luth memilih tinggal di derah Sadom yang keduanya merupakan bagian dari wilayah Palestina, juga masih banyak Nabi – Nabi Allah yang pernah singgah di Palestina dan tentunya yang paling fenomenal adalah Rasulullah Muhammad SAW diIsrakan dari Masjidil Haram dan diMikrajkan dari Masjidil Al Aqsha ke langit ke tujuh. Ini menunjukan bahwa gerbang utama menuju langit adalah bumi Palestina
Hadirin Sidang Jum’at Rahimakumullah
Terkait dengan konflik yang ada di Palestina saat ini, maka kita sebagai muslim dapat melihatnya dari dua kaca mata:
Pertama: Kaca mata Islam yang telah jelas dijelaskan di atas, bahwa bumi Palestina adalah bumi warisan para nabi dan Rasul, yang sudah barang tentu semua nabi dan rasul yang diutus oleh Allah mengajarkan dan mengajak kepada tauhid yaitu hanya menyembah Allah saja.
Kedua: kacamata kemanusiaan. Sejarah bangsa Yahudi adalah bangsa yang tidak memiliki wilayah, sehingga melalui perjanjian Balfour tahun 1948, mereka dizinkan untuk tinggal di wilayah Palestina. Namun, lambat laun tamu yang diizinkan untuk tinggal di satu kamar itu tiap hari berulah dan berusaha untuk memperluas kamarnya, sehingga yang terjadi sekarang sebaliknya, yang mempunyai rumah tinggal dalam satu kamar, sementara tamu menguasai seluruh rumah, bahkan masih terus mengusir dan memenjarakan pemilik rumah aslinya. Kesimpulannya mereka asalnya tamu, sekarang menjadi penjajah.
Dalam kasus seperti itu, apakah salah pemilik rumah asli melakukan perlawanan atas penjajahan yang dilakukan oleh tamu? Apakah salah pangeran Diponegoro, peristiwa 10 November 1945 dimana para pemilik sah negeri Indonesia saat itu melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda?
Tidak ada kata lain kecuali mereka rakyat Palestina harus berjuang untuk mendapatkan kemerdekannya.
Jika kita sebagai rakyat biasa tidak memiliki kekuatan untuk membantu bangsa Palestina untuk mendapatkan kemerdekaannya, maka minimal doa terbaik harus kita panjatkan untuk mereka. Jika masih ada kelebihan harta, maka sudah menjadi keharusan untuk memberikan donasi bantuan solidaritas kepada rakyat Palestina. Inilah bukti kepedulian kita terhadap urusan kaum muslimin, sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah saw.:
“مَنْ لا يَهْتَم بأمرِ المسلِمِين فَلَيسَ مِنْهم” (رواه الطبراني)
“Barang siapa yang tidak peduli dengan urusan kaum muslimin, maka dia bukan golongan mereka” (HR At-Thabarani).
Demikianlah khutbah singkat yang bisa disampaikan, semoga saudara – saudara kita di Palestina Allah berikan kesabaran dan kemenangan Amiin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللّٰهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللّٰهُ تَعَالَى اِنَّ اللّٰهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللّٰهِ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللّٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ