Festival Seni dan Special Moment di acara Milad Nurul Madany
Di penghujung rangkaian milad Nurul Madany ke 25 tahun acara diisi dengan penampilan seni (Pensi) yang bertajuk Festival Seni Budaya dan Special Moment bertambahnya usia pesantren
Dalam acara Festival Seni Budaya para penonton disuguhi dengan beragam pertunjukan menakjubkan dari berbagai bidang seni seperti musik, tari piring dari daerah Minangkabau, drama musikal juga puisi dari daerah Maluku pula tampak meriah dengan persembahan tari kreasi Wonderland Indonesia.
Pensi menjadi momen yang sangat dinantikan oleh seluruh santri Nurul Madany. Mereka menampilkan kreativitas, bakat, dengan semangat yang menyala. Sebab Pensi tidak hanya menjadi wadah bagi santri untuk berkreasi, tetapi juga merupakan ajang untuk memupuk semangat kolaborasi dan kebersamaan.
Sementara di acara Special Moment setelah memberikan harapan dan keinginan juga ditandai dengan potong tumpeng para pimpinan dan dewan guru beraksi menghibur para santri dan alumni.
Seluruh Pandawa tampil dengan memukau. Mudir (KH. Abdullah Alhadad) dengan suaranya yang luar biasa merdu mendayu, ketua yayasan (KH. Agus Sutisna) dengan tembang kenangannya, ada direktur bidang pendidikan (KH. Nurhaedi Sahkan) menyanyikan ikan dalam kolam versi solawat, tak mau ketinggalan direktur sarana prasarana (KH. Iyus Alaidrus) dengan puisinya yang berjudul “Matahari’.
Begitupun dengan dengan seluruh dewan asatidz tidak mau kalah dengan Pandawa, mereka tampil dengan segala kehebohohannya. Ustadzah tampil dengan lagu dangdut meskipun musik ke utara nada ke selatan, mereka tetap percaya diri sebab hanya sebagai ajang hiburan.
Tidak kalah lucu dengan penampilan para Wakasek Nurul Madany menyanyikan tembang dari Wali dengan judul Nenekku Pahlawanku, salah satunya Ustadz Nana yang bertugas sebagai pelengkap cukup dengan kata-kata “huhuhu, hahhaha”. Selidik punya selidik ternyata beliau tidak hafal dengan lirik dan lagunya. Hahahah peace Ust Nana. (mutmainah)